Reksadana pasar uang merupakan produk dari reksa dana, sedangkan deposito produk dari lembaga keuangan atau perbankan. Selain itu, ada beberapa perbedaan yang bisa kamu jadikan sebagai pertimbangkan dari kedua instrumen investasi tersebut: 1. Modal awal
Yah, Terjadi kesalahan pada sistem, silahkan coba beberapa saat lagi
Reksadana pendapatan tetap. Hitungan return investasi reksadana pendapatan tetap mirip dengan RDPU, yakni dengan skema nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP). Dengan modal yang sama dengan deposito, yakni Rp 20 juta, berikut ini simulasinya: Modal: Rp 20 juta NAB/UP saat itu Rp 2.000 Total UP Rp 20 juta / Rp 2.000 = 10.000 unit
Bagi para investor pemula, perbedaan reksa dana dan saham itu sendiri bisa jadi cukup membingungkan. Padahal, memahami sebuah instrumen investasi dengan baik merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi. Lalu, apa saja sebenarnya ketidaksamaan antara kedua instrumen investasi yang sering dibilang mirip ini? Yuk, ketahui selengkapnya di bawah ini. Perbedaan Reksa Dana dan Saham 1. Bentuk investasi Perbedaan bentuk investasi antara reksa dana dan saham adalah salah satu yang paling mendasar dan penting untuk dimengerti. Reksa dana adalah sekumpulan produk investasi yang diolah oleh manajer investasi. Reksa dana sendiri terbagi atas empat bentuk, yaitu obligasi, deposito, surat utang, dan juga saham. Tergantung dari profil risiko investor, pembelian rasio keempat hal ini dapat berbeda-beda. Diversifikasi ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian investasi. Nah, sementara itu, dengan membeli saham, berarti kamu membeli kepemilikan suatu perusahaan. Besarnya kepemilikanmu tergantung seberapa besar persentase saham perusahaan tersebut yang dimiliki. 2. Risiko Risiko adalah perbedaan antara reksa dana dan saham yang paling utama. Saham dinilai memiliki risiko jauh lebih besar. Sebab, dengan membeli saham, tanggung jawab keputusan menjadi milik diri sendiri. Seorang pemilik saham harus terus memantau kenaikan dan penurunan pasar saham dan hal ini tidak mudah khususnya bagi pemula. Saham sering dinilai sebagai investasi yang high risk, high return yaitu memiliki risiko tinggi dengan imbalan yang besar. Sementara, pengelolaan dana investasi reksa dana dilakukan oleh manajer investasi yang tentunya sudah berpengalaman dalam hal ini. Oleh karena itu, reksa dana lebih cocok bagi pemula. Manajer investasi akan mengelola uang yang kita setorkan dan melakukan jual beli saham maupun menahannya agar keuntungannya optimal. 3. Keuntungan Jika kamu memilih untuk berinvestasi saham, terdapat dua jenis keuntungan yang harus diketahui. Keuntungan pertama yaitu capital gain. Capital gain didapatkan dari hasil menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Selain itu, keuntungan dalam dunia saham lainnya adalah dari dividen yang dibagikan perusahaan tempat kita membeli saham. Dividen dibagikan satu tahun sekali setelah rapat umum pemegang saham. Tidak perlu repot, kedua keuntungan ini akan otomatis masuk ke rekening investor. Sementara, jika berinvestasi menggunakan reksa dana saham, keuntungan yang diperoleh adalah dividen dalam reksa dana. Uang yang diinvestasikan untuk reksa dana akan diatur oleh manajer investasi agar mendapatkan keuntungan dan menambah nilai aktiva bersih reksa dana saham tersebut. Menurut The Balance, investasi reksa dana membutuhkan biaya lebih. Pasalnya, kamu harus membayar tenaga agen pengelola. Selain itu, penarikan dana pun tidak gratis. 4. Pihak perantara Terdapat pihak perantara baik pada investasi baik reksa dana saham maupun saham. Perantara ini bertugas menghubungkan investor dengan berbagai aksi investasi. Nah, khusus untuk reksa dana, ada manajer investasi seperti yang sudah sedikit disebutkan sebelumnya yang membantu investor dalam investasi reksa dana. Adanya manajer investasi memudahkan investor untuk melakukan jual beli produk investasi melalui agen penjual reksa dana. Hal ini secara otomatis dikerjakan, yang perlu kamu lakukan hanyalah mendanai investasi ini. Sementara, investor saham biasanya mengenal perusahaan perantara pedagang efek atau broker. Untuk membeli saham, investor perlu membuka rekening di perusahaan broker. Akan tetapi, keputusan bagaimana mengelola uang investasi tersebut sepenuhnya diserahkan pada investor. Oleh karena itu, jika berinvestasi saham, penting untuk mampu melakukan keputusan investasi yang tepat berdasarkan analisis terhadap kondisi pasar. 5. Jangka waktu investasi © Perbedaan jangka waktu investasi reksa dana dan saham pun berbeda. Hal ini diungkapkan misalnya oleh Nerd Wallet. Bahkan, tak semua jenis investasi reksa dana memiliki jangka waktu ideal yang sama. Contohnya, untuk reksa dana saham idealnya untuk jangka panjang yaitu di atas tujuh tahun. Sementara, reksa dana pasar uang bisa menjadi alternatif jika ingin jangka waktu investasi yang lebih singkat, yaitu 2 tahun saja. Namun, berbeda lagi untuk saham. Investasi saham pada umumnya merupakan investasi jangka panjang, idealnya lebih dari 10 tahun. Oleh karena itu, penting untuk memahami mana yang sesuai dengan target dan rencana keuanganmu. 6. Fleksibilitas memilih Perbedaan mencolok antara reksa dana dan saham adalah fleksibilitas dalam membeli produk saham. Dalam investasi saham, investor sendiri adalah pemegang dana, sehingga mereka dapat bebas memilih dan membeli saham mana pun. Sementara itu, dalam reksadana, investor memberikan dana kepada manajer investasi. Jadi, mereka yang bertanggung jawab mengelola saham yang akan dibeli. Dengan begitu, investor tidak perlu khawatir dalam pemilihan saham. 7. Biaya pajak Dari segi biaya pajak, investasi saham dikenakan pajak final sebesar 0,1% setiap kali inevstor melakukan penjualan. Kemudian, saat mendapatkan dividen dari perusahaan, investor akan dikenakan pajak sebesar 10%. Cukup berbeda dengan saham, investasi reksa dana adalah salah satu produk yang tidak dikenakan pajak. Namun, keutungan yang didapatkan dari reksa dana tetap harus dilaporkan dalam SPT tahunan. 8. Modal minimum investasi Modal minimum investasi juga menjadi sebuah perbedaan besar di antara kedua produk investasi ini. Dalam investasi saham, modal awal yang harus dikeluarkan investor mukan relatif lebih besar. Biasanya, dana setoran awal yang dikeluarkan bisa mencapai jutaan rupiah. Nah, sebaliknya, reksa dana merupakan investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil mulai dari puluhan ribu rupiah saja. Maka dari itu, investasi reksa dana memang menjadi pilihan populer untuk para investor pemula. 9. Proses pembelian Menurutmu, produk investasi manakah yang membutuhkan proses pembelian lebih singkat? Jika kamu menjawab investasi saham, kamu benar. Saat membeli saham, investor hanya perlu melakukan pembeli via bursa atau aplikasi pihak ketiga. Setelah melakukan transaksi, investor sudah bisa memiliki saham dengan hanya menunggu beberapa saat saja. Uniknya, pembelian reksa dana memerlukan proses yang lebih panjang dari saham. Setelah kamu membeli reksa dana dari agen penjual, kamu akan dihubungkan dengan manajer investasi dan bank yang menyimpan aset reksa dana. 10. Proses pencairan dana Serupa dengan proses pembelian, proses pencairan dana saham ternyata lebih cepat, lho. Pasalnya, pencairan dana bisa dilakukan tanpa pihak ketiga, sehingga pencairan dana ke rekening investor jauh lebih cepat. Sementara itu, pencairan reksa dana membutuhkan waktu lebih lama karena butuh diproses dahulu oleh pihak ketiga. Umumnya, pencairan reksa dana bisa memakan waktu sekitar 5 hari kerja. Demikianlah 5 perbedaan antara investasi reksa dana dan saham. Cukup jelas, bukan? Pada dasarnya, investasi reksa dana lebih cocok untuk pemula yang tidak berpengalaman dalam investasi. Sementara, saham sesuai untuk investor dengan pehaman baik mengenai pasar modal. Tentu saja, kedua instrumen investasi ini hanyalah segelintir dari berbagai alternatif lainnya. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui lebih banyak tentang investasi, kamu bisa eksplor beragam artikel keuangan yang sudah Glints siapkan hanya untuk kamu. Klik di sini! Should You Invest in Mutual Funds or Stocks? Should You Invest in Stocks or Mutual Funds? Berbedadgn deposito yang mensyaratkan jangka waktu investasi selama 1, 3, 6 atau 12 bulan. Pencairan diluar sebelum jatuh tempo akan terkena biaya tertentu atau bunga berjalan tidak dibayarkan. Keunggulan Deposito dibandingkan RDPU Lebih aman Penyimpanan sampai nominal dan suku bunga tertentu akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
Sekarang ini sudah semakin banyak orang yang melek finansial baik dari kalangan orang dewasa hingga anak muda sekalipun. Selain, menggunakan uang dengan bijak dan menabung, kebanyakan dari mereka ada yang sudah jadi investor handal dan ada juga yang masih belajar investasi. Investor handal tentunya tidak perlu diragukan lagi, sebab pastinya sudah paham dengan berbagai hal dari setiap jenis investasi. Mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangan tiap-tiap investasi dan sebagainya. Namun, tidak bagi orang awam yang baru mau terjun di dunia investasi. Sering kali, mereka bingung harus memilih jenis investasi yang seperti apa. Bahkan, masih banyak orang yang menyalah artikan beberapa jenis investasi. Investasi properti dan emas sudah sangat jelas, tapi biasanya jenis investasi yang sering membuat calon investor keliru adalah Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito. Padahal, dari kelima investasi tersebut mudah dibedakan berdasarkan sifat, tenor, kupon atau bunga, dividen, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain dan jaminan pemerintah. Bagi Anda yang baru saja ingin terjun di dunia investasi, sebaiknya pahami perbedaan dari masing-masing jenis investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito. terlebih dahulu agar lebih mudah menentukan jenis investasi apa yang akan dipilih. Simak informasi lengkapnya pada ulasan berikut ini yang telah rangkum dari berbagai sumber. Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya! Mulai Berinvestasi Sekarang! Pengertian Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito 1. Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham berarti anda telah memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Maka dari itu, Anda berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, pada akhir tahun periode pembukuan perusahaan. Terdapat dua jenis saham, yaitu berdasarkan hak tagih dan cara peralihannya, antara lain Hak tagih Saham biasa Common Stock Sham preferen Preferred Stock Cara Peralihan Saham atas unjuk Bearer Stocks Saham atas nama Registered Stocks 2. Reksa Dana Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal investor. Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi, ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Reksa dana memiliki empat jenis produk, yaitu Reksa dana Saham Reksa dana Pendapatan Tetap Reksa dana Campuran Reksa dana Pasar Uang 3. SBR SBR atau Saving Bond Ritel adalah salah satu alternatif investasi untuk Warga Negara Indonesia yang menawarkan imbalan berupa kupon bunga. SBR pun diterbitkan oleh pemerintah guna membantu membiayai anggaran negara. 4. ORI Obligasi Negara Ritel atau Obligasi Ritel Indonesia ORI adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual dengan volume minimum yang telah ditentukan. Baca Juga Jangan Takut Investasi Kala Virus Corona Merebak, Ini Tipsnya 5. Deposito Deposito adalah investasi sederhana dari bank yang menjanjikan suku bunga tetap dengan jangka waktu tertentu. Sebagai ganti dari tingkat bunga yang tinggi, dalam jangka waktu tersebut pemilik deposito sepakat untuk tidak menarik atau mengakses uangnya yang didepositokan. Deposito tidak hanya dapat disimpan dalam bentuk rupiah, tapi juga bisa valas Valuta Asing atau dikenal dengan nama deposito valas. Jangka waktu yang ditawarkan oleh bank bervariasi, dari mulai 1, 3, 5, 12, atau 24 bulan. Masing-masing bank menawarkan suku bunga yang kompetitif. Deposito juga terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain Deposito Berjangka Deposito Automatic Rol Over Sertifikat Deposito Deposito On Call Baca Juga Jenis Reksa Dana dengan Tingkat Risiko Rendah ini Cocok untuk Investasi di Tengah Pandemi Perbedaan Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito Agar calon investor lebih mudah ingat perbedaan antara Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito, berikut tabel perbedaan berdasarkan sifat, tenor, kupon atau bunga, dividen, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain dan jaminan pemerintah. Perbedaan Saham Reksa Dana Deposito ORI SBR Sifat Instrumen Penyertaan terhadap perusahaan Portofolio efek Tabungan Surat Berharga Negara pernyataan surat utang Surat Berharga Negara pernyataan surat utang Tenor jatuh tempo Tidak ada Tidak ada 3, 6, 12 bulan 3 tahun 2 tahun Kupon/bunga Tidak ada Tidak ada Bunga deposito, bisa berubah tiap saat Tetap, dibayar tiap bulan Floating with floor, dibayar tiap bulan Dividen Ada Ada, jenis tertentu Tidak ada Tidak ada Tidak ada Perdagangan di pasar sekunder Bisa diperdagangkan Bisa diperdagangkan Tidak bisa, kecuali kena denda Bisa diperdagangkan Tidak bisa, tapo ada opsi early redemption gratis Potensi Capital Gain Ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Jaminan Pemerintah Tidak ada Tidak ada Maksimal Rp2 miliar Ada 100% Ada 100% Pahami dan Pilih Jenis Investasi yang Tepat Rugi dalam berinvestasi bukan hanya dikarenakan perkembangan investasi menurun saja, tapi kerugian juga bisa dating karena investor tidak memahami dari jenis investasi yang dipilih. Untuk itu, agar hal ini tidak terjadi, Anda pahami terlebih dahulu dari tiap-tiap investasi, mulai dari pengertian, kekurangan, kelebihan dan sebagainya. Anda bisa mempelajari investasi dengan mudah lewat online atau tak ada salahnya juga belajar langsung dengan orang sekitar Anda yang sudah berpengalaman di dunia investasi. Dengan begitu, Anda bisa memilih jenis investasi yang tepat, sehingga keuntungan berkali-kali lipat bisa Anda dapatkan. Baca Juga Imbas Corona di Pasar Saham, Cek Deretan Saham yang Potensi Cuan Terus
Portofolioreksa dana pasar uang terdiri dari 100% instrumen pasar dengan masa jatuh tempo di bawah satu tahun. Contohnya seperti deposito dan obligasi jangka pendek. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap terdiri dari 80% instrumen obligasi dengan jangka waktu 1-5 tahun.
Mengembangkan dana dengan berinvestasi reksadana termasuk pilihan menarik bagi sebagian orang. Ini lantaran investasi reksadana mudah dikelola dan dipandang mempunyai nilai return yang tinggi untuk jangka karenanya, tak heran jika instrumen ini kerap dibandingkan dengan menabung bank sampai investasi masing-masing instrumen keuangan ini unik dan memberi investor pengembalian yang baik selama periode waktu tertentu. Jadi, kalau kamu ingin berinvestasi di salah satu instrumen keuangan ini, disarankan untuk membuat perbandingan yang tegas antara itu, reksadana juga kerap disandingkan dengan produk keuangan lain yang juga sangat gampang, sehingga kadang mencuri pandangan investor baru untuk dijadikan sebagai starter investment. Lantas, apa sih perbedaan reksadana dari yang lainnya?Baca juga Apa Itu ETF Exchange Traded Fund?1. Perbedaan Reksadana dan Deposito Bank1. Pengembalian Dana Returns2. Risiko Risk3. Biaya Pengelolaan Expenses4. Penarikan Dana Withdrawal5. Pajak Taxation2. Perbedaan Reksadana dan ETF1. Cara Pengelolaan2. Rasio Pengeluaran3. Cara Trading4. Pengenaan Pajak5. Perbedaan Reksadana Investasi minimumNikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!1. Perbedaan Reksadana dan Deposito Bank1. Pengembalian Dana ReturnsPengembalian dana reksadana terkait dengan pasar tempat mereka berinvestasi dan sepenuhnya bergantung pada kinerja pasar bank tetap menawarkan pengembalian tetap dan terjamin dengan tingkat pengembalian yang telah ditentukan selama periode waktu Risiko RiskRisiko yang terlibat dalam reksadana bervariasi dari dana ke dana, sebagian besar dipengaruhi oleh tidak membawa risiko karena deposan akan menerima pengembalian yang dijamin dengan tingkat bunga Biaya Pengelolaan ExpensesReksadana memiliki beban dan pengeluaran tertentu yang dipotong sebagai bagian dari pengelolaan tidak datang dengan biaya apapun selama inisiasi atau masa Penarikan Dana WithdrawalAnda dapat menarik dana dari reksadana secara gratis setelah jangka waktu tertentu. Untuk penarikan sebelum waktu yang ditentukan akan dikenakan biaya sebesar 1% dalam bentuk beban yang ingin melakukan penarikan harus melanggar depositonya, dan membayar denda untuk hal yang sama selama penarikan Pajak TaxationSemua reksadana dikenakan pajak capital gain jangka pendek dan jangka panjang. STCG dikenakantarif tetap 15% sedangkan LTCG dikenakan 10% dari pendapatan di atas 1 lakh atau Rp20 juta. Dalam kasus dana utang, LTCG adalah 20% setelah dikenakan 10% TDS atas bunga yang diperoleh di atas sekitar Rp2 juta selama satu tahun Perbedaan Reksadana dan ETF1. Cara PengelolaanReksadana dikelola oleh manajer profesional yang berusaha mengalahkan pasar dengan membeli dan menjual saham menggunakan keahlian investasi mereka. Hal ini disebut manajemen aktif, dan seringkali disebut dengan “higher costs” menurut investor karena biayanya yang lebih sisi lain, ETF merupakan dana yang dikelola secara pasif. Dana ini secara otomatis melacak indeks yang telah dipilih sebelumnya, seperti S&P 500 atau Nasdaq yang dikelola secara aktif seringkali menghasilkan pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan ETF dalam jangka Rasio PengeluaranRasio pengeluaran menunjukkan berapa banyak investor membayar setiap tahun, sebagai persentase dari jumlah yang diinvestasikan, untuk memiliki yang dikelola secara pasif relatif murah. Pada tahun 2018, rasio pengeluaran tahunan rata-rata untuk dana yang dikelola secara aktif adalah 0,67%, dibandingkan dengan rata-rata 0,15% untuk dana yang dikelola secara pasif, seperti kebanyakan jangan berasumsi bahwa ETF selalu merupakan opsi termurah. Hal ini setimpal dengan membandingkan ETF dan reksadana, saat mempertimbangkan tujuan investasi Cara TradingETF diperdagangkan sepanjang hari seperti saham, dengan harga berdasarkan penawaran dan permintaan. Di sisi lain, reksadana yang berdasarkan indeks, dihargai dan diperdagangkan pada akhir day perdagangan ETF yang mirip saham juga berarti bahwa ketika kamu membeli atau menjual, diharuskan membayar komisi. Namun, ini menjadi semakin tidak umum karena semakin banyak broker besar yang menghilangkan komisi ETF, saham, atau itu berita bagus bagi pembeli ETF, penting untuk diingat bahwa sebagian besar broker masih mengharuskan untuk memegang ETF selama beberapa hari, atau mereka membebankan biaya kepada investor. ETF biasanya tidak ditujukan untuk day Pengenaan PajakKarena cara pengelolaannya, ETF biasanya lebih hemat pajak daripada reksadana. Ini bisa menjadi penting jika ETF disimpan dalam akun kena pajak dan bukan dalam akun pensiun yang diuntungkan memiliki struktur yang cenderung menghasilkan pajak capital gain yang lebih tinggi. Karena dikelola secara aktif, aset dalam reksadana sering kali lebih sering dibeli dan dijual. Jika ini untuk keuntungan, pajak capital gain diteruskan ke semua orang yang memiliki saham dalam dana, meskipun Anda tidak pernah menjual saham Perbedaan Reksadana Investasi minimumReksadana bisa memiliki biaya masuk yang tinggi. Bahkan, reksadana yang membantu investor pemula menabung untuk tujuan tertentu. Kemudian, ETF dapat dibeli dengan saham, sehingga menurunkan biaya pembentukan posisi atau menambah posisi yang sudah di aplikasi Pluang, hanya dengan sudah bisa investasi reksadana dan investasi lainnya. Ditambah dengan gratisnya biaya admin, ini sangat membantu investor pemula untuk memulai investasi. Yuk, cobain sekarang!Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!Sumber Coverfox, Nerdwallet
Bahkandari segi keuntungan pun reksadana jenis pasar uang ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan deposito. Sejarah Singkat Awal Mula Reksadana Pasar Uang Sebenarnya produk reksadana jenis pasar uang ini sudah diluncurkan sejak lama yaitu awal tahun 1970-an. Investasi ini pertama kali dikenalkan di Amerika Serikat dan langsung menjadi

Jika dibandingkan antara deposito vs reksa dana atau reksa dana vs tabungan, mana yang paling cocok untuk kamu? Temukan jawabannya di sini. Dari kecil kita pasti sudah akrab dengan istilah tabungan, bahkan tidak jarang orangtua dan guru kita mengingatkan pentingnya menyimpan uang untuk keperluan tak terduga, hingga merealisasikan rencana masa depan. Namun, seiring bertambahnya usia dan kebutuhan, apakah menabung masih relevan dengan kebutuhanmu? Selain menabung di bank, kita juga mengenal sejumlah produk keuangan yang keuntungannya lebih maksimal jika dibandingkan dengan tabungan. Produk tersebut di antaranya deposito dan reksa dana pasar uang. Meskipun dua produk keuangan di atas sudah ada sejak lama, rupanya masih banyak masyarakat yang tidak mengenal apalagi memahami cara kerja dua produk tersebut. Jadi, ada baiknya kali ini kita berkenalan lebih dulu sekian produk di atas dengan mengulas kelebihan dan kekurangan tabungan bank, deposito, dan reksa dana pasar uang. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini. Beda Tabungan, Deposito & Reksa Dana Pasar Uang 1. Bunga & Imbal Hasil Daya tarik paling utama dan alasan orang memilih produk keuangan/investasi adalah seberapa besar produk tersebut bisa memberi keuntungan? pada umumnya, bunga yang diberikan bank naik 1% per tahun. Sedangkan, deposito bisa memberikan imbal hasil sekitar 5,5% per tahun namun ini bergantung pada suku bunga saat kita membuka deposito pertama kali. Sedangkan, pada reksa dana pasar uang, keuntungannya bisa mencapai lebih dari 6,5% per tahun. Namun, dengan catatan adanya risiko investasi yang harus dipahami investor. BACA JUGA 6 KELEBIHAN REKSA DANA PASAR UANG 2. Pajak dan Biaya Selanjutnya, kita akan membahas mengenai potongan biaya dan pajak. Saat kamu menabung di bank, setiap bulan kamu akan dikenakan biaya admin. Nilainya bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank. Sedangkan, pada deposito dan reksa dana pasar uang, dana yang kamu simpan bebas biaya admin, lho. Bahkan, di reksa dana pasar uang, keuntungan yang kamu dapatkan juga sudah bersih dari pajak, Toppers. Investasi mudah dan menguntungkan, mulai dari Rp 10 ribu! Tunggu apa lagi? 3. Fleksibilitas Sama seperti tabungan, pada reksa dana pasar uang, saldo bisa ditambah dan dikurangi setiap saat. Sedangkan pada deposito, kita harus menunggu jumlah simpanan mencapai angka tertentu dan baru bisa dicairkan setelah jatuh tempo, jika kurang dari itu maka bersiaplah untuk membayar biaya penalti. Namun, meskipun resksa dana fleksibel dan proses pencairannya cepat, pada reksa dana dana investasi kita kan bisa dicairkan dengan digesek atau langsung ditarik melalui ATM seperti layaknya tabungan bank. Nah, dalam hal ini orang yang benar-benar ingin berinvestasi jadi bisa lebih tahan godaan, Toppers. 4. Harus Banyak Uang buat Investasi? Siapa bilang? Buktinya reksa dana pasar uang bisa dibeli mulai dari saja, Toppers. Sedangkan, deposito harus memenuhi jumlah nominal tertentu dulu, minimal Rp5-10 juta, untuk memulai deposito dengan jangka waktu minimal 1 bulan. 5. Pengelolaan Dana Pada reksa dana pasar uang, dana kita akan dialokasikan oleh manajer investasi ke obligasi jangka pendek negara atau korporasi, namun bisa juga dialokasikan ke deposito bank. Dengan reksa dana pasar uang, kita bisa memiliki deposito tanpa perlu menunggu dananya cukup atau menunggu jatuh tempo. Jadi tak perlu takut lagi dong buat coba investasi di reksa dana pasar uang kalau risikonya aja rendah, bahkan bisa terbilang aman. Sekarang tinggal cari di mana tempat yang enak untuk memulai reksa dana pasar uang bagi yang baru mulai ikutan investasi. BACA JUGA 5 CARA PROFESIONAL DALAM MEMILIH REKSA DANA TERBAIK Tokopedia Reksa Dana Aplikasi Tokopedia kini tidak cuma berfungsi untuk belanja atau membayar tagihan saja. Kita juga bisa mulai investasi di reksa dana pasar uang melalui Tokopedia. Tapi, apa sih kelebihannya? Pertama, registrasinya mudah yaitu hanya lewat online, proses persetujuannya pun hanya membutuhkan waktu 1×24 jam. Kita juga bisa memilih jenis reksa dana, apakah reksa dana konvensional atau syariah. Untuk mulai berinvestasi hanya dari itu pembeliannya semudah transfer ke rekening Tokopedia atau pakai OVO cash jual beli hanya dalam tempo 24 jam dan proses pencairannya pun bisa dalam hitungan menit. Paling penting, keuntungannya hingga 6,5% setahun yang tentu jauh lebih tinggi dari tabungan bank maupun depositoJangan lupa juga kalau keuntungannya sudah bersih dari pajak. Dari sisi keaman, kamu bisa tenang karena Tokopedia Reksa Dana bekerja sama dengan Bareksa dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK. Nah, sekarang kamu sudah tahu kan bedanya reksa dana pasar uang, tabungan dan deposito? Jika kamu ingin mulai berinvestasi reksa dana, mulai sekarang juga melalui Tokopedia. Daripada uangnya habis tak jelas, yuk mulai sekarang biar makin cepat jadi jutawan. Temukan berbagai layanan keuangan terlengkap, mulai dari investasi, pinjaman hingga asuransi!

Kalodibandingkan, harusnya bunga deposito yang kamu dapatin akan lebih rendah dari return reksadana pasar uang. Tapi ada juga, reksadana pasar uang yang return -nya lebih kecil dari deposito. Sehingga kalo kamu mau beli reksadana, aturan pentingnya adalah return lebih besar dari bunga deposito. Jakarta, CNBC Indonesia - Saham, surat utang, maupun deposito tentu memiliki versi syariah, dan aset-aset keuangan itu juga bisa diramu ke dalam bentuk portofolio reksa dana. Lantas seperti apa kinerja reksa dana syariah khususnya yang berjenis pasar uang dan pendapatan tetap?Kedua instrumen ini kerap kali disebut sebagai instrumen keuangan yang cocok digunakan untuk investasi jangka pendek dan menengah lantaran risikonya yang kecil atau tidak terlalu agresif. Hanya saja investor tidak bisa berharap banyak dengan return yang dihasilkan reksa dana selain untuk kebutuhan jangka pendek, Anda pun bisa membeli reksa dana ini jika Anda adalah pemula yang baru ingin mencoba berinvestasi ke instrumen syariah. Berikut adalah daftar 30 reksa dana syariah dengan kategori risiko rendah ke moderat dengan dana kelolaan di atas Rp 10 miliar, berdasarkan data dari Edvisor. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Pengin Cuan dari THR? Taruh di Reksa Dana Ini Bisa Untung 50% aak/aak nYGwkFB. 360 299 143 237 112 1 425 231 209

beda reksa dana dan deposito